Pandemi Covid-19 Takkan Bisa Matikan Slank untuk Berkarya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret tahun lalu tidak menyurutkan musisi-musisi Tanah Air untuk terus berkarya, salah satunya grup musik veteran Slank . Meski para personel Slank jarang bertatap muka lantaran anjuran di rumah saja selama pandemi, namun mereka mampu melahirkan album barunya bertajuk Vaksin.
Baca juga: Seungri Mengancam Karyawan JYP Entertainment?
Dengan kondisi masih pandemi, album ke-24 Slank itu pun digarap dengan sangat berbeda dibanding album-album sebelumnya. Bimbim dkk kali ini benar-benar memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk merekam materinya di rumah masing-masing. "Kami benar-benar mengandalkan teknologi. Mulai dari diskusi lewat WhatsApp, rapat Zoom, mengirim data via Google Drive," ujar Bimbim dalam saat virtual conference, Senin (18/1).
Penabuh drum Slank itu pun menambahkan bahwa kondisi yang serba terbatas tak menghentikan kreativitas grup musik yang dibesutnya sejak 1983 tersebut. "Dalam keadaan terbatas kami semakin memberontak cari-cari jalan keluar untuk terus berkarya. Seperti dulu narkoba tak mampu menghentikan langkah kami, pandemi Covid-19 ini pun tak akan bisa mematikan karya Slank," paparnya.
Pada album yang berisi 10 lagu ini, Slank mengangkat empat tema yang selalu melekat dalam album Slank, yakni cinta, lingkungan hidup, sosial dan pergerakan anak muda. Walaupun albumnya bernama Vaksin, akan tetapi hal tersebut tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19, yang belakangan ini ramai diperbincangkan.
Bimbim mengutarakan jika Vaksin Slank ini proses pengerjaannya dilakukan selama tahun lalu, dan isinya banyak tentang keadaan hari ini. Dia pun berharap ini bisa menjadi new rules buat Slank. "Semoga juga bisa jadi pedoman buat menghadapi pandemi," imbuh pemilik nama lengkap Bimo Setiawan Almachzumi ini.
Sementara itu, hal istimewa lain dari album Vaksin ini adalah kembali terlibatnya Abdee Negara dalam proses mixing. Gitaris Slank berusia 51 tahun itu menggarap mixing untuk tiga lagu, yakni New Normal Cinta, Introspeksi dan Rhapsody Indonesia. Sedangkan lagu-lagu lainnya di-mixing Firas Raditya, Gio Wibowo dan Stephan Santoso. Nama terakhir juga mengerjakan proses mastering.
Baca juga: Buka 2021, Rocket Rockers dan Kuburan Band Sajikan Kolaborasi Unik lewat Single KRNY
Di sisi lain, cover album Vaksin merupakan hasil dari sketch vaksin yang dibuat Kaka yang kemudian dikembangkan Alipjon, yang dalam album ini juga menciptakan logo Rock N Roll Sun. Untuk desain art work dikerjakan Alhadi Dimas.
Baca juga: Seungri Mengancam Karyawan JYP Entertainment?
Dengan kondisi masih pandemi, album ke-24 Slank itu pun digarap dengan sangat berbeda dibanding album-album sebelumnya. Bimbim dkk kali ini benar-benar memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk merekam materinya di rumah masing-masing. "Kami benar-benar mengandalkan teknologi. Mulai dari diskusi lewat WhatsApp, rapat Zoom, mengirim data via Google Drive," ujar Bimbim dalam saat virtual conference, Senin (18/1).
Penabuh drum Slank itu pun menambahkan bahwa kondisi yang serba terbatas tak menghentikan kreativitas grup musik yang dibesutnya sejak 1983 tersebut. "Dalam keadaan terbatas kami semakin memberontak cari-cari jalan keluar untuk terus berkarya. Seperti dulu narkoba tak mampu menghentikan langkah kami, pandemi Covid-19 ini pun tak akan bisa mematikan karya Slank," paparnya.
Pada album yang berisi 10 lagu ini, Slank mengangkat empat tema yang selalu melekat dalam album Slank, yakni cinta, lingkungan hidup, sosial dan pergerakan anak muda. Walaupun albumnya bernama Vaksin, akan tetapi hal tersebut tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19, yang belakangan ini ramai diperbincangkan.
Bimbim mengutarakan jika Vaksin Slank ini proses pengerjaannya dilakukan selama tahun lalu, dan isinya banyak tentang keadaan hari ini. Dia pun berharap ini bisa menjadi new rules buat Slank. "Semoga juga bisa jadi pedoman buat menghadapi pandemi," imbuh pemilik nama lengkap Bimo Setiawan Almachzumi ini.
Sementara itu, hal istimewa lain dari album Vaksin ini adalah kembali terlibatnya Abdee Negara dalam proses mixing. Gitaris Slank berusia 51 tahun itu menggarap mixing untuk tiga lagu, yakni New Normal Cinta, Introspeksi dan Rhapsody Indonesia. Sedangkan lagu-lagu lainnya di-mixing Firas Raditya, Gio Wibowo dan Stephan Santoso. Nama terakhir juga mengerjakan proses mastering.
Baca juga: Buka 2021, Rocket Rockers dan Kuburan Band Sajikan Kolaborasi Unik lewat Single KRNY
Di sisi lain, cover album Vaksin merupakan hasil dari sketch vaksin yang dibuat Kaka yang kemudian dikembangkan Alipjon, yang dalam album ini juga menciptakan logo Rock N Roll Sun. Untuk desain art work dikerjakan Alhadi Dimas.
(nug)